Fuel Injection
Sistem
injeksi ini disebut-sebut sebagai sistem teknologi terkini, untuk
menyaingi sistem lama yaitu karburator. Selain dapat menghemat bahan
bakar hingga enam persen, karena Injector menyuplai bahan bakar kemesin
berdasarkan kebutuhan mesin, FI juga ramah lingkungan (dibawah standar
UERO 2).
Cara kerja
sistem
ini, seperti cara kerja sistem tubuh pada manusia. Misalnya saja saat
cuaca panas, maka tubuh bereaksi haus dan pastinya sebagian dari kita
akan minum lebih banyak air. Informasi perasaan ini akan dikirimkan ke
otak melalui urat syaraf. Setelah menerima informasi ini, otak
memutuskan untuk minum air. Kemudian otak akan mengirimkan sinyal ke
tangan, selanjutnya kita akan segera mengambil air untuk diminum.
Berdasarkan
penjelasan diatas maka dapat diumpamakan, kulit dan tenggorokan yang
merasakan suhu panas dan kemudian haus, seperti halnya sensor temperatur
pada sistem injeksi. Sementara itu, otaknya adalah ECU (Electronic
Control Unit), yang menerima dan mengirim kan sinyal, urat syarafnya
adalah kabel dan segelas air minumnya adalah injektornya.
Sistem mesin Injeksi ada beberapa macam, diantara nya:
Single Point / Central Fuel Injection System :Yaitu hanya menggunakan satu Fuel Injector untuk beberapa Cylinder.
Multi Point Fuel Injection System: Yaitu setiap Cylinder menggunakan satu Fuel Injector pada saluran Intake nya.
Gasoline
Direct Injection (GDI): Yaitu Injector berada di dalam ruang bakar,
sehingga bensin disemprotkan langsung ke ruang bakar tanpa harus melalui
Intake Valve. Teknologi ini masih mahal, karena material Fuel Injector
Nozzle harus tahan pada suhu tinggi di ruang bakar.
PERBEDAAN KARBURATOR DAN FUEL INJECTION
Kelebihan FI
- Dapat mengatur A/F ratio berdasarkan kebutuhan mesin dan kondisi cuaca.
- Dapat mengatur A/F berdasarkan kadar emisi yang diwajibkan sehingga emisi lebih baik.
- Ketika temperature dan tekanan udara berubah maka dia dapat menyesuaikannya.
- Injector
menyuplai bahan bakar kemesin berdasarkan kebutuhan mesin sehingga
penggunaan bahan bakar dapat lebih effisien sehingga dapat lebih irit.
Kelemahan FI
- Harga lebih mahal dibandingkan karburator sebab lebih banyak terdapat komponen.
- Jumlah komponen yang lebih banyak dan kompleks
- Perawatan harus menggunakan alat khusus dan teknik tertentu.
Kelebihan Karburator
- Lebih murah dibandingkan system injection tetapi apabila ditambah alat lain, maka harganya mendekati system injection.
- Jumlah komponen lebih sedikit dan tidak kompleks
- Perawatan lebih gampang dan sederhana
- Penggunaan bahan bakar kurang efisien, sehingga cenderung boros
Kelemahan Karburator
- Untuk penyetelan A/F ratio dilakukan manual dan hanya bisa sekali.
- Membutuhkan penyetelan yang tepat untuk semua kondisi tetapi tidak dapat mengatasi setiap kondisi yang dapat berbeda-beda
- Perlu
adanya alat/komponen tambahan agar kerja karburator dapat menyesuaikan
kondisi seperti pompa akselerasi, coasting enricher, dll
Sumber : motodream.net
1. Racun pertama : Menghindar Gejalanya:
Lari dari kenyataan, mengabaikan tanggung jawab, padahal dengan
melarikan diri dari kenyataan, kita hanya akan mendapatkan kebahagiaan
semu yang berlangsung sesaat.
Antibodinya: Realitas
Cara:
Berhentilah menipu diri. Jangan terlalu serius dalam menghadapi masalah
karena rumah sakit jiwa sudah dipenuhi pasien yang selalu mengikuti
kesedihannya dan merasa lingkungannya menjadi sumber frustasi. Jadi,
selesaikan setiap masalah yang dihadapi secara tuntas dan yakinilah
bahwa segala sesuatu yang terbaik selalu harus diupayakan dengan keras.
2. Racun kedua : Ketakutan Gejalanya:
Tidak yakin diri, tegang, cemas yang antara lain bisa disebabkan
kesulitan keuangan, konflik perkawinan, problem seksual, dll.
Antibodinya: Keberanian
Cara:
Hindari menjadi sosok yang bergantung pada kecemasan. Ingatlah, 99
persen hal yang kita cemaskan tidak pernah terjadi. Keberanian adalah
pertahanan diri paling ampuh. Gunakan analisis intelektual dan carilah
solusi masalah melalui sikap mental yang benar. Keberanian merupakan
proses reedukasi. Jadi, jangan segan mencari bantuan dari ahlinya,
seperti psikiater atau psikolog.
3. Racun ketiga : Egoistis Gejalanya: Materialistis, agresif, lebih suka meminta daripada memberi.
Antibodinya: Bersikap sosial
Cara:
Jangan mengeksploitasi teman. Kebahagiaan akan diperoleh apabila kita
dapat menolong orang lain. Perlu diketahui, orang yang tidak
mengharapkan apapun dari orang lain adalah orang yang tidak pernah
merasa dikecewakan.
4. Racun keempat : Stagnasi Gejalanya: Berhenti satu fase, membuat diri kita merasa jenuh, bosan, dan tidak bahagia.
Antibodinya: Ambisi
Cara:
Teruslah berkembang, artinya kita terus berambisi di masa depan kita.
Kita kan menemukan kebahagiaan dalam gairah saat meraih ambisi kita
tersebut.
5. Racun kelima : Rasa rendah diri Gejalanya: Kehilangan keyakinan diri dan kepercayaan diri serta merasa tidak memiliki kemampuan bersaing.
Antibodinya: Keyakinan diri
Cara:
Seseorang tidak akan menang bila sebelum berperang, yakin dirinya akan
kalah. Bila kita yakin akan kemampuan kita, sebenarnya kita sudah
mendapatkan separuh dari target yang ingin kita raih. Jadi, sukses
berawal pada saat kita yakin bahwa kita mampu mencapainya.
6. Racun keenam : Narsistik Gejalanya: Kompleks superioritas, terlampau sombong, kebanggaan diri palsu.
Antibodinya: Rendah hati
Cara:
Orang yang sombong akan dengan mudah kehilangan teman, karena tanpa
kehadiran teman, kita tidak akan bahagia. Hindari sikap sok tahu. Dengan
rendah hati, kita akan dengan sendirinya mau mendengar orang lain
sehingga peluang 50 persen sukses sudah kita raih.
7. Racun ketujuh : Mengasihani diri Gejalanya: Kebiasaan menarik perhatian, suasana yang dominan, murung, merasa menjadi orang termalang di dunia.
Antibodinya: Sublimasi
Cara:
Jangan membuat diri menjadi neurotik, terpaku pada diri sendiri.
Lupakan masalah diri dan hindari untuk berperilaku sentimentil dan
terobsesi terhadap ketergantungan kepada orang lain..
8. Racun kedelapan : Sikap bermalas-malasan Gejalanya: Apatis, jenuh berlanjut, melamun, dan menghabiskan waktu dengan cara tidak produktif, merasa kesepian.
Antibodinya: Kerja
Cara: Buatlah
diri kita untuk selalu mengikuti jadwal kerja yang sudah kita rencanakan
sebelumnya dengan cara aktif bekerja. Hindari kecenderungan untuk
membuat keberadaaan kita menjadi tidak berarti dan mengeluh tanpa henti.
9. Racun kesembilan : Sikap tidak toleran Gejalanya: Pikiran picik, kebencian rasial yang picik, angkuh, antagonisme terhadap agama tertentu, prasangka religius.
Antibodinya: Kontrol diri
Cara:
Tenangkan emosi kita melalui seni mengontrol diri. Amati mereka secara
intelektual. Tingkatkan kadar toleransi kita. Ingat bahwa dunia
diciptakan dan tercipta dengan keberagaman kultur dan agama.
10. Racun kesepuluh : Kebencian Gejalanya: Keinginan balas dendam, kejam, bengis.
Antibodinya: Cinta kasih
Cara:
Hilangkan rasa benci. Belajar memaafkan dan melupakan. Kebencian
merupakan salah satu emosi negatif yang menjadi dasar dari rasa
ketidakbahagiaan. Orang yang memiliki rasa benci biasanya juga membenci
dirinya sendiri karena membenci orang lain. Satu-satunya yang dapat
melenyapkan rasa benci adalah cinta. Cinta kasih merupakan kekuatan
hakiki yang dapat dimiliki setiap orang.